Skip to main content

Belajar Dasar SCADA

SCADA

Nama : Abdul Khamid Al-Khavid
Kelas : XI TOI 1
SCADA
PENGERTIAN SCADA DALAM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Tentang Saya
SCADA ( Supervisory Control And Data Acquisition ) adalah suatu system yang menyediakan kemampuan akuisisi data dan kontrol untuk keperluan industri ketenagalistrikan yang meliputi pembangkitan , transmisi dan distribusi.
Sistem SCADA yang diaplikasikan dalam bidang distribusi tenaga listrik dirancang untuk memantau aktifitas listrik pada gardu listrik sehingga kondisi jaringan tenaga listrik dapat dimonitor secara real time. Selain fungsi tersebut dengan system SCADA juga berfungsi untuk melakukan perintah Remote Control ( RC ) buka / tutup suatu LBS.
Secara umum system SCADA dalam distribusi tenaga listrik berfungsi sebagai berikut :

1. Mengetahui posisi saklat LBS ( terbuka / tertutup )
2. Perintah untuk membuka / menutup LBS
3. Mengetahui besaran-besaran pengukuran tegangan,arus,frequency
4. Mengetahui lokasi daerah yang mengalami gangguan listrik
5. Mengetahui kurva beban

Dalam system SCADA CTCSS , belum semua fungsi diatas dapat diaplikasikan akan tetapi baru terbatas pada fungsi Remote Control dan Telestatus , sedangkan fungsi telemetering masih dalam proses penelitian untuk aplikasi lebih lanjut.
Sistem SCADA CTCSS menggunakan fungsi tone radio kumunikasi sebagai kode komunikasi data untuk menghubungkan antara Pusat Kontrol dengan Remote Terminal Unit ( RTU ) sehingga fungsi komando dan fungsi akuisisi dapat dilakukan. Sistem SCADA ini sangat sederhana karena dibuat tidak berbasis mikroprrosessor , tetapi hanya menggunakan rangkaian logic yang dipergunakan untuk menyeleksi / menterjemahkan kode-kode tone. Setiap RTU mempunyai alamat RTU. Komputer dipusat kontrol melakukan polling untuk akuisisi status LBS ( open / close ) setiap periode waktu tertentu. Waktu polling dapat di set sesuai dengan jumlah RTU semakin banyak jumlah RTU maka waktu polling akan semakin lama. Operator dapat melakukan perintah buka / turtup dari pusat kontrol peralatan switching device seperti LBS,Circuit Breaker, atau recloser. Data dari komputer terdiri dari : Alamat link,RTU,kode perintah dan kode enable yang dirubah menjadi kode CTCSS oleh rangkaian interface. Setiap RTU akan menyeleksi data (kode ) polling , komando yang dikirim oleh pusat kontrol bila kode itu sesuai dengan alamatnya , kemudian RTU akan mengirim kode status sesuai posisi
status LBS pada saat itu bila yang diterima adalah kode polling , dan melakukan eksekusi buka/ tutup LBS apabila kode yang diterima adalah komando. Data kode dimodulasikan melalui frekuensi radio yang telah mendapat ijin dari Dirjen Post dan Telekomunikasi. Untuk dapat mengakses Remote terminal Unit harus melalui 3 level kode dalam orde second, dimana satu kode mempunyai 38 variasi. Dengan system ini intervensi gangguan dari luar dapat dicegah.

Sistem SCADA dibagi menjadi tiga sub system yaitu ,

- Pusat Kontrol ( Control Centre )
- Telekomunikasi data
- Remote Terminal Unit ( RTU )
SCADA (kependekan dari Supervisory Control And Data Acquisition) adalah sistem kendali industriberbasis komputeryang dipakai untuk pengontrolan suatu proses, seperti:

  • proses industri: manufaktur, pabrik, produksi, generator tenaga listrik.
  • proses infrastruktur: penjernihan air minum dan distribusinya, pengolahan limbah, pipa gas dan minyak, distribusi tenaga listrik, sistem komunikasi yang kompleks, sistem peringatan dini dan sirine
  • proses fasilitas: gedung, bandara, pelabuhan, stasiun ruang angkasa.
Beberapa contoh lain dari sistem SCADA ini banyak dijumpai di lapangan produksi minyak dan gas (Upstream), Jaringan Listrik Tegangan Tinggi dan Tegangan Menengah (Power Transmission and Distribution) dan beberapa aplikasi yang dipakai untuk memonitor dan mengontrol areal produksi yang cukup luas.
Suatu sistem SCADA biasanya terdiri dari:
  • antarmuka manusia mesin (Human-Machine Interface)
  • unit terminal jarak jauh yang menghubungkan beberapa sensor pengukuran dalam proses-proses di atas
  • sistem pengawasan berbasis komputer untuk pengumpul data
  • infrastruktur komunikasi yang menghuhungkan unit terminal jarak jauh dengan sistem pengawasan, dan
  • PLC atau Programmable Logic Controller
Sebuah sistem SCADA memiliki 4 (empat) fungsi , yaitu:
  1. Akuisisi Data,
  2. Komunikasi data jaringan,
  3. Peyajian data, dan
  4. Kontrol (proses)
Fungsi-fungsi tersebut didukung sepenuhnya melalui 4 (empat) komponen SCADA, yaitu:
  1. Sensor (baik yang analog maupun digital) dan relai kontrol yang langsung berhubungan dengan berbagai macam aktuator pada sistem yang dikontrol;
  2. RTUs (Remote Telemetry Units). Merupakan unit-unit “komputer” kecil (mini), maksudnya sebuah unit yang dilengkapi dengan sistem mandiri seperti sebuah komputer, yang ditempatkan pada lokasi dan tempat-tempat tertentu di lapangan. RTU bertindak sebagai pengumpul data lokal yang mendapatkan datanya dari sensor-sensor dan mengirimkan perintah langsung ke peralatan di lapangan;
  3. Unit master SCADA (Master Terminal Unit - MTU). Kalo yang ini merupakan komputer yang digunakan sebagai pengolah pusat dari sistem SCADA. Unit master ini menyediakan HMI (Human Machine Interface) bagi pengguna dan secara otomatis mengatur sistem sesuai dengan masukan-masukan (dari sensor) yang diterima;
  4. Jaringan komunikasi, merupakan medium yang menghubungkan unit master SCADA dengan RTU-RTU di lapangan.

Sistem SCADA yang Paling Sederhana Di Dunia!

Sistem SCADA yang paling sederhana yang mungkin bisa dijumpai di dunia adalah sebuah rangkaian tunggal yang memberitahu Anda sebuah kejadian (event). Bayangkan sebuah pabrik yang memproduksi aksesoris, setiap kali produk aksesoris berhasil dibuat, akan mengaktifkan sebuah saklar yang terhubungkan ke lampu atau alarm untuk memberitahukan bahwa ada satu aksesoris yang berhasil dibuat.
Tentunya, SCADA bisa melakukan lebih dari sekedar hal sederhana tersebut. Tetapi prinsipnya sama saja, Sebuah sistem SCADA skala-penuh mampu memantau dan (sekaligus) mengontrol proses yang jauh lebih besar dan kompleks.

Akuisisi Data

Pada kenyataannya, Anda membutuhkan pemantauan yang jauh lebih banyak dan kompleks dari sekedar sebuah mesin yang menghasilkan sebuah produk (seperti contoh sebelumnya). Anda mungkin membutuhkan pemantauan terhadap ratusan hingga ribuan sensor yang tersebar di seluruh area pabrik. Beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap masukan (misalnya, laju air ke reservoir) dan beberapa sensor digunakan untuk pengukuran terhadap luaran (tekanan, massa jenis, densitas dan lain sebagainya).
Beberapa sensor bisa melakukan pengukuran kejadian secara sederhana yang bisa dideteksi menggunakan saklar ON/OFF, masukan seperti ini disebut sebagai masukan diskrit atau masukan digital. Misalnya untuk mengetahui apakah sebuah alat sudah bekerja (ON) atau belum (OFF), konveyornya sudah jalan (ON) atau belum (OFF), mesinnya sudah mengaduk (ON) atau belum (OFF) dan lain sebagainya. Beberapa sensor yang lain bisa melakukan pengukuran secara kompleks, dimana angka atau nilai tertentu itu sangat penting, masukan seperti ini disebut masukan analog, bisa digunakan untuk mendeteksi perubahan secara kontinu pada, misalnya, tegangan, arus, densitas cairan, suhu, dan lain sebagainya.
Untuk kebanyakan nilai-nilai analog, ada batasan tertentu yang didefinisikan sebelumnya, baik batas atas maupun batas bawah. Misalnya, Anda ingin mempertahankan suhu antara 30 dan 35 derajat Celcius, jika suhu ada di bawah atau diatas batasan tersebut, maka akan memicu alarm (baik lampu dan/atau bunyi-nya). Terdapat empat alarm batas untuk sensor analog: Major Under, Minor Under, Minor Over, dan Major Over Alarm.

Komunikasi Data

Dari contoh sederhana pabrik aksesoris, yang dimaksud ‘jaringan’ pada kasus tersebut adalah sekedar kabel yang menghubungkan saklar dengan panel lampu. Kenyataannya, seringkali Anda ingin memantau berbagai macam parameter yang berasal dari berbagai macam sensor di lapangan (pabrik), dengan demikian Anda membutuhkan sebuah jaringan komunikasi untuk melakukannya.
Pada awalnya, SCADA melakukan komunikasi data melalui radio, modem atau jalur kabel serial khusus. Saat ini data-data SCADA dapat disalurkan melalui jaringan Ethernet atau TCP/IP. Untuk alasan keamanan, jaringan komputer untuk SCADA adalah jaringan komputer lokal (LAN - Local Area Network) tanpa harus mengekspos data-data penting di Internet.
Komunikasi SCADA diatur melalui suatu protokol, jika jaman dahulu digunakan protokol khusus yang sesuai dengan produsen SCADA-nya, sekarang sudah ada beberapa standar protokol yang ditetapkan, sehingga tidak perlu khawatir masalah kecocokan komuninkasi lagi.
Karena kebanyakan sensor dan relai kontrol hanyalah peralatan listrik yang sederhana, alat-alat tersebut tidak bisa menghasilkan atau menerjemahkan protokol komunikasi. Dengan demikian dibutuhkan RTU yang menjembatani antara sensor dan jaringan SCADA. RTU mengubah masukan-masukan sensor ke format protokol yang bersangkutan dan mengirimkan ke master SCADA, selain itu RTU juga menerima perintah dalam format protokol dan memberikan sinyal listrik yang sesuai ke relai kontrol yang bersangkutan.
Gambar Contoh Jaringan pada Sistem SCADA

Representasi Data

Untuk kasus pabrik aksesoris kita, satu-satunya tampilan adalah sebuah lampu yang akan menyala saat saklar diaktifkan. Ya, tentu saja kenyataannya bisa puluhan hingga ratusan lampu, bayangkan siapa yang akan Anda minta untuk mengawasi lampu-lampu tersebut, emangnya lampu hiasan? Bukan khan?
Sistem SCADA melakukan pelaporan status berbagai macam sensor (baik analog maupun digital) melalui sebuah komputer khusus yang sudah dibuatkan HMI-nya (Human Machine Interface) atau HCI-nya (Human Computer Interface). Akses ke kontrol panel ini bisa dilakukan secara lokal maupun melalui website. Bahkan saat ini sudah tersedia panel-panel kontrol yang TouchScreen. Perhatikan contoh-contoh gambar dan penjelasan pada STUDI KASUS.
Gambar Contoh akses SCADA melalui website

Kontrol

Sayangnya, dalam contoh pabrik aksesoris, tidak ada elemen kontrol. Baiklah, kita tambahkan sebuah kontrol. Misalnya, sekarang operator juga memiliki tombol pada panel kontrol. Saat dia klik pada tombol tersebut, maka saklar di pabrik juga akan ON.
Okey, jika kemudian Anda tambahkan semua kontrol pabrik ke dalam sistem SCADA melalui HMI-nya, maka Anda mendapatkan sebuah kontrol melalui komputer secara penuh, bahkan menggunakan SCADA yang canggih (hampir semua produk perangkat lunak SCADA saat ini sudah canggih-canggih) bisa dilakukan otomasi kontrol atau otomasi proses, tanpa melibatkan campur tangan manusia. Tentu saja, Anda masih bisa secara manual mengontrolnya dari stasion master.
Tentunya, dengan bantuan SCADA, proses bisa lebih efisien, efektif dan meningkatkan profit perusahaan.

Studi Kasus & Trend Masa Kini

Pemantauan level tangki di Salah satu Depot BBM Pertamina saat ini sudah bisa dilakukan melalui website internal Pertamina. Implementasi sudah dilakukan sejak tahun 2007 yang lalu. Pengembangan SCADA dilakukan menggunakan Visual Basic (saat ini Anda bisa mendowload gratis Visual Basic 2010 Express Edition, ya benar! Gratis! Anda langsung bisa memulai membuat SCADA…).
Gambar 1. Tampilan awal website Pemantauan Tangki BBM
Gambar 2. Hasil akusisi data lapangan Pemantauan Tangki BBM
Di depot BBM Pertamina Semarang juga telah kita lakukan otomasi penyaluran BBM. Sistem SCADA dikembangkan (juga) menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL. Dengan demikian proses penyaluran BBM dapat diawasi dan berjalan secara efektif dan efisien hingga pengiriman SMS ke SPBU terkait.
Gambar 3. Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-In (penyaluran stock BBM), saat truk tangki masuk areal antrian
Gambar 4. Modul Drive-In (antrian tangki) dan Gate-In (penyaluran stock BBM), saat truk tangki masuk areal pengisian
Gambar 5. Pemantauan proses penyaluran
Gambar 6. Pemantauan proses penyaluran, alternatif tampilan
Iconics, salah satu perusahaan SCADA yang terkenal, memberikan pernyataan sbb:
Today’s plant operations are faced with the need to perform better and to be more competitive with less resources. For plant-level operations, today’s systems need to connect to different infrastructures for data gathering and users need to analyze and visualize data in real-time.  The connectivity or aggregation needed today can come from a wide range of data sources including OPC and SMNP data, PLCs, plant historians and more. To stay competitive you need to analyze  your plant level information in real-time in order to make necessary production adjustments. Visualization needs to happen across many platforms, such as dedicated operator stations, pocket and wireless devices and via web browsers.
Gambar 7. Konsep yang diunggulkan Iconics melalui Perangkat Lunaknya Genesis 32 (ada juga versi 64-bit nya)
Selain itu, Iconics dan Ge Fanuc juga sudah mendukung Solusi Total untuk pengembangan SCADA terpadu mulai dari pabrik hingga ke para pengambil keputusan di tingkat manajer.
Gambar 8. Konsep Plant/Factory operation  to IT Enterprise System dari Iconics (OPC Tookits, Genesis-32 dan BizViz)
Gambar 9. Konsep Plant/Factory operation  to IT Enterprise System dari Ge Fanuc
Link terkait, untuk informasi lebih lanjut…
http://news.chivindo.com/858/scada.html

Comments

Popular posts from this blog

Basic PLC Ladder Programming Examples 23

Basic PLC Ladder Programming Examples 23 Basic PLC Ladder Programming Training Examples for Beginners.    Hi friends, here we are starting unique a series of Free Training on PLC Ladder Programming & tutorials. These PLC Ladder Programs are important to learn basics of Ladder programs. Example 7: Sequential control If we serially connect the normally closed contact of Y2 in example 5 to the circuit of Y1 as an AND condition for Y1 (as the diagram in the left hand side), the circuit can not only make Y1 as the condition for Y2, but also allow the stop of Y1 after Y2 is enabled. Therefore, we can make Y1 and Y2 execute exactly the sequential control Example 8: Oscillating circuit The ladder diagram above is a very simple one. When the program starts to scan the normally closed contact Y1, Y1 will be closed because coil Y1 is Off. When the program then scan to coil Y1 and make it On, the output will be 1. When the program scans to the normally closed contact Y1 again in the next scan

Merakit pemancar mini FM

Merakit Pemancar mini FM Pemancar fm ini bekerja pada frekuensi 88- 108 MHz  dan memiliki jangkauan radius lebih dari 1 kilometer, tegangan yang digunakan sekitar  9 volt s/d 12 volt DC Pemancar ini menggunakan pcb produk ronica yang banyak dijual di toko elektronik dengan type Ronica SC-197                                                                                                                 Rangkaian ini sangat cocok untuk para pemula yang hobi elektronik. Karena rangkaiannya             sederhana dan komponennya mudah didapatkan di toko toko elektronik. Pemancar fm bisa dijadikan sebagai alat komunikasi geratis, memutar musik, untuk broadsact atau layak nya seperti siaran radio fm biasanya . pokoknya sangat mengasikan.   Pemancar fm ini terdiri dari 3 tingkat. Pada bagian osilator nya menggunakan transistor C9018, kemudian tingkat buffer 1 menggunakan 2 buah C930 yang dirangkai berpasangan, dan buffer terakhir rangkaian dari 4 buah C930. Ide merangkai transistor secara

Takbiran Idul Adha 1440 H Jamaah Muda Masjid At Takrim Gapuk

Malam takbiran Idul Adha 1440 H ini terasa kurang afdol kalau tidak diadakan langsung acara takbiran bareng di masjid dan bentuk takbirannya pun bukan dari MP3 maupun CD yang diputar di CD Player lantas ditinggal pergi oleh Marbot masjid. Di Masjid At Takrim Gapuk Dasan Agung Mataram,  para jamaah muda yang tidak ikut pawai takbiran keliling akan berkumpul membentuk halaqoh/kumpulan sambil mengumandangkan bacaan takbiran saling sahut menyahut dengan membentuk pola suara yang uenak di dengar. Dan bila semakin malam maka akan semakin bertambah para jamaah yang ikut serta membaca takbiran hingga larut malam jam 03.00 pagi.  Kalau masalah bergadang hingga larut malam ini,  para jamaah muda ini sudah terbiasa karena mereka setiap malamnya selalu mertadarusan membaca Al Qur'an hingga jam 12.00 WITA. Alloohu akbar Alloohu Akbar Laaailaaha illallohu Alloohu Akbar Alloohu Akbar walillaahilham Gapuk Dasan Agung, malam ahad, 10082019  23.00 WITA  by: AlFuad Gapuki http://news.chivindo.com/211