Skip to main content

Belajar Dasar SCADA

Bagini cara menguji rugi besi dan rugi tembaga pada trafo

just share aja nih untuk pengujian rugi2 trafo, semoga bermanfaat.

Jika trafo baru, maka pastinya sudah ditest seccara otomatis di pabrikan. namun jika ini perawatan atau perbaikan, maka tentu harusdiukur ulang.

Secara teori ada 3 losses yng harus diukur dan diukurnya pada kondisi NO LOAD, jadi tanpa beban. Ketiga loses itu adalah :
1. Iron losses at the core of the transformer, (rugi2 besi)
2. Dielectric losses at the insulating material and (rugi2 material isolasi)
3. The copper losses due to no-load current. (rugi2 tembaga)

Namun pada praktiknya, dua loses yang terakhir itu sangat kecil nilainya, jadi dalam pengukuran loses tanpa beban ini hanya akan diukur rugi2 besi nya saja.
berikut konfigurasi pengukurannya :






Nah, ampere meter dan voltmeter itu lah nanti yang akan mengukur berapa daya yang diserap oleh trafo tersebut.
Ini tambahan untuk total rugi2 ditambah rugi2 yang dihasilkan oleh eddy current nya :

During measurements, the supply voltage U´ is supplied to the transformer by the average value voltmeter. In this way, the foreseen induction is formed and as a result of this, the hysteresis losses are measured correctly. The eddy-current losses should be corrected according to equation below.

Pm = P0 · (P1 + k · P2)

Pm: Measured loss
P0: No-load losses where the voltage is sinusoidal

Here: P0 = Ph + PE = k1 · f + k2 · f2

k = [ U / U' ]2

P1: The hysteresis loss ratio in total losses (Ph) = k1 · f
P2: The eddy-curent loss ratio in total losses (PE) = k2 · f2

At 50 Hz and 60 Hz, in cold oriented sheet steel, P1 = P2 = % 50. So, the P0 no-load loss becomes:

Po = Pm / (P1 + k · P2) where P1 = P2 = 0,5

According to IEC 60076-1: Pm = P0 · (1 + d) where d = [ (U' - U) / U' ]
http://news.chivindo.com/736/bagini-cara-menguji-rugi-besi-dan-rugi-tembaga-pada-trafo.html

Comments

Popular posts from this blog

Basic PLC Ladder Programming Examples 23

Basic PLC Ladder Programming Examples 23 Basic PLC Ladder Programming Training Examples for Beginners.    Hi friends, here we are starting unique a series of Free Training on PLC Ladder Programming & tutorials. These PLC Ladder Programs are important to learn basics of Ladder programs. Example 7: Sequential control If we serially connect the normally closed contact of Y2 in example 5 to the circuit of Y1 as an AND condition for Y1 (as the diagram in the left hand side), the circuit can not only make Y1 as the condition for Y2, but also allow the stop of Y1 after Y2 is enabled. Therefore, we can make Y1 and Y2 execute exactly the sequential control Example 8: Oscillating circuit The ladder diagram above is a very simple one. When the program starts to scan the normally closed contact Y1, Y1 will be closed because coil Y1 is Off. When the program then scan to coil Y1 and make it On, the output will be 1. When the program scans to the normally closed contact Y1 again in the next scan

Merakit pemancar mini FM

Merakit Pemancar mini FM Pemancar fm ini bekerja pada frekuensi 88- 108 MHz  dan memiliki jangkauan radius lebih dari 1 kilometer, tegangan yang digunakan sekitar  9 volt s/d 12 volt DC Pemancar ini menggunakan pcb produk ronica yang banyak dijual di toko elektronik dengan type Ronica SC-197                                                                                                                 Rangkaian ini sangat cocok untuk para pemula yang hobi elektronik. Karena rangkaiannya             sederhana dan komponennya mudah didapatkan di toko toko elektronik. Pemancar fm bisa dijadikan sebagai alat komunikasi geratis, memutar musik, untuk broadsact atau layak nya seperti siaran radio fm biasanya . pokoknya sangat mengasikan.   Pemancar fm ini terdiri dari 3 tingkat. Pada bagian osilator nya menggunakan transistor C9018, kemudian tingkat buffer 1 menggunakan 2 buah C930 yang dirangkai berpasangan, dan buffer terakhir rangkaian dari 4 buah C930. Ide merangkai transistor secara

Takbiran Idul Adha 1440 H Jamaah Muda Masjid At Takrim Gapuk

Malam takbiran Idul Adha 1440 H ini terasa kurang afdol kalau tidak diadakan langsung acara takbiran bareng di masjid dan bentuk takbirannya pun bukan dari MP3 maupun CD yang diputar di CD Player lantas ditinggal pergi oleh Marbot masjid. Di Masjid At Takrim Gapuk Dasan Agung Mataram,  para jamaah muda yang tidak ikut pawai takbiran keliling akan berkumpul membentuk halaqoh/kumpulan sambil mengumandangkan bacaan takbiran saling sahut menyahut dengan membentuk pola suara yang uenak di dengar. Dan bila semakin malam maka akan semakin bertambah para jamaah yang ikut serta membaca takbiran hingga larut malam jam 03.00 pagi.  Kalau masalah bergadang hingga larut malam ini,  para jamaah muda ini sudah terbiasa karena mereka setiap malamnya selalu mertadarusan membaca Al Qur'an hingga jam 12.00 WITA. Alloohu akbar Alloohu Akbar Laaailaaha illallohu Alloohu Akbar Alloohu Akbar walillaahilham Gapuk Dasan Agung, malam ahad, 10082019  23.00 WITA  by: AlFuad Gapuki http://news.chivindo.com/211